Oleh
: Tobir
Masjid Suatu Saat akan Sendirian
Masjid
adalah subuah tempat ibadah bagi orang-orang islam,banyak sekali masjid-masjid
di dunia ini pembangunannya sangatlah megah-megah. Khusus nya di indonesia
pembangunan masjid itu sendiri sangatlah pesat besar dan megah sekali. Di
indonesia merupakan penduduknya mayoritas islam sehingga masjid –mssjid sudah
sewajarnya masjid juga banyak dan megah. Akan tetapi masjid yang di bangun oleh
orang-orang islam yang ada di indonesia ini meskipun besar dan megah sedikit
sekali orang-orang islam yang berbondong-bondong ketika waktunya sholat tiba
untuk meringankan langkah kakinya untuk menuju ke masjid. Dan ini boleh kita
perhatikan di kampung-kampung yang masjid yang bangunannya sangat besar dan
megah kira-kira ada berapa orang yang melaksanakn sholat jamaah di masjid
tersebut. Yang kemasjid pun itu mungkin hanya tetengganya masjid saja. Yang
paling parah nya lagi tetangga masjidnya pun itu tidak berjemaah ke masjid
ketika waktunya sholat. Kalau seperti ini kenapa masjid di bangun begitu
luas,besar dan megah tetapi orang sekitarnya saja tidak sadar sholat jamaah itu
lebih besar pahalanya. Orang yang sholat berjamaah pahalanya 27 di bandingkan
orang yang sholat sendirian itu hanya satu pahala yang di dapatnya, belum lagi
ketika jalan kaki ke masjid setiap langkah jalan kita itu sudah mendapatkan
satu pahala kalau rumah kita agak jauh dari masjid ada seratus langkah untuk
menuju ke masjid maka seratus pahala yang kita dapat dari setiap langkah kaki
tersebut. Di zaman sekarang untungnya ada mbah-mbah kita, sesepuh kita yang
sangat semangatnya untuk berjamaah ke masjid meskipun beliau-beliau itu jarak
rumahnya jauh dari masjid tapi tidak sama sekali antusias nya lemah.
Terus
bagaimana dengan zaman sekarang ini? Zaman yang modern pemuda-pemudi sudah
banyak di kalangan pemuda-pemudi islam yang ada di indonesia khususnya, sudah
berpaham sekularisme.
Terus
bagaimana kalau pemuda-pemudi indonesia sudah paham sekularisme ini? Akan jadi
apa nanti masjid-masjid semakin tahun terus di bangun begitu megah dan
indahnya, Kalau pemuda-pemudi sudah paham sekularisme ? bagaimana tindakan kita
terhadap pemuda-pemudi yang sudah paham skularisme tersebut?
Kita
juga bisa perhatiakan di zaman sekarang bahwa banyak sekali pemuda-pemudi yang
mengedepankan duniawi bukan akhirat yang di utamakan. Contohnya bisa kita lihat
di dunia pendidikan lebih banyak mana seorang pemuda-pemudi memilih
pendidikan? Tentu dia lebih banyak yang
umum yang dia pilih karena memang yang paling di kedepankan adalah duniawi
bukan akhirat, karena dia memikirkan masa depan di dunia saja tidak sama sekali
memikirkan masa depan di akhiratnya. Jangankan di dunia luar ataupun perkotaan
di desa pun belum tentu tutup kemungkinan pemuda-pemudi yang mengedepankan
akhirat. Sudah banyak kita temui pemuda-pemudi di desa berkelakuan yang tidak
sepantasnya di miliki, dia berpenampilan ala kota dan juga kelakuannya pun
sudah tidak sesuai dengan ajaran agama. Ini karena zaman sudah mudern teknologi
sudah semakin canggih sehingga pengaruhnya sangatlah negatif bagi pemuda-pemudi
islam yang ada di desa. Apalagi di perkotaan itu lebih negatif lagi akibat
teknologi setiap tahun bertambah canggih.penampilan dari baratpun di
tiru,rambut di jadikan merah, ini semua akibat teknologi yang di salah gunakan
oleh pemuda-pemudi islam di indonesia. Dan juga tidak tutup kemungkinan
pemuda-pemudi di kalangan pesantrenpun saat ini sudah di pengaruhi oleh
penampilan dari dunia luar. Kalau ini terus di biarkan anak pesanternpun juga
akan tidak tutup kemungkinan akan paham yang nama nya sekularisme. Sudah banyak
sekarang santri yang sudah keluar dari pesantren penampilannya sudah tidak
selayaknya di miliki oleh santri, akan tetapi sudah sama dengan pemuda-pemudi
yang ada di luar sana. Ini semua karena sudah salah pergaulan di dunia
pendidikannya. Yang asalnya dia sorang santri tetapi ketika dia sudah
melnjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bisa kita sebut di
sebuah perguruan tinggi yang umum dimana di situ terdapat bermacam-macam teman
di kalangan orang-orang non muslim atau anak-anak yang sudah penampilannya
tidak sesuai dengan ajarannnya islam. Maka bisa jadi seorang santri tersebut
kalau tidak komitmen dengan dirinya sebagai santri akan terjerumus dalam dunia
mereka-mereka itu.
Kalau
pemuda-pemudi islam sudah seperti itu bagaimana nasib masjid-masjid kita, yang
sudah di bangun oleh orang-orang sesepuh yang ada di daerah kita masing-masing.
Masjidnya yang begitu besar dan megah. Bisa jadi 30 tahun kedepan masjid-masjid
yang ada di daerah kita akan sendirian alias kosong tidak ada yang sholat jamaah.
Ini semua akibat pemuda-pemudi sudah paham-paham sekularisme.
Lalu
kalau pemuda-pemudi sudah seperti ini paham-paham yang nama nya sekularisme
maka tindakan kita khususnya bagi para sesepuh,orang tua,para kiyai. Mari
anak-anak kita harus selalu di pantau dan di didik agar pemuda/i dapat
menyeimbangi antara dunia dan akhirat. Agar masjid-masjid kita yang di bangun
oleh sesepuh dan kiyai kita ada penerusnya. Karena kalau pemuda/i islam kita
biarkan terus menerus seperti ini maka masjid-masjid yang besar dan megahnya,
tidak ada penerusnya dan islam pun juga akan mengalami penurunan. Pemuda-pemudi
islam adalah penerus bangsa dan juga penerus tegaknya islam di dunia ini.
Pemuda islam yang bisa melanjutkan perjuangan para sesepuh kita,para kiyai kita
dan ulama kita untuk menegakkan dan menyebarkan agama islam khususnya di
wilayah nusantra indonesia. Agar masjid kita tidak sendirian nantinya.
No comments:
Post a Comment