Tata Jiwa,Tata Hati Menuju Jalan yang Benar dengan Thoriqot
An-Naqsyabandiyah
Malang, Pondok pesantren Raudlatul ulum II, Putukrejo Gondanglegi Malang,
menggelar Kholwatan dan Tahlil Akbar.
Acara
kholwatan dan tahlil akbar tersebut berlangsung pada Jumat-senin tanggal 8-11
April 2016 tepat nya pada 1-3 Rajab 1437. Di lapangan pondok pesantren
Raudlatul Ulum II Putukerejo malang. Dalam acara tersebut di hadiri ribuan jama’ah
Thoriqat An-Naqsyabandiyeh dari berbagai daerah dan wilayah. Jama’ah yang hadir
ribuan juga dari daerah Malang,ratusan dari pulau Madura, Surabaya, Kecamatan
Lumajang, dan juga puluhan dari Luar pulau jawa yaitu dari Banjarmasin dan
Pontianak.
Acara
Kholwatan dan tahlil Akbar ini merupakan acara yang di laksankan oleh pengasuh
dan dewan pengasuh pondok pesantren raudlatul ulum II Putukrejo. Sejarah
pertama kali di adakannya kholwatan ini oleh Alm Syaikhona K.H. Qosim Bukhori yang
di laksanakan di Aula Pondok Putri PPRU II. Beliau K.H Qosim Bukhori merupakan
Guru Mursyid Thoriqt An-naqsyabandy dan juga pendiri Pondok Peantren raudlatul
ulum II Putukerjo Gondanglegi Malang.
Tujuan
beliau melaksankan kholwatan dan tahlil Akbar tersebut tidak lain dan tidak
bukan agar jema’ah beliau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan Juga berusaha
mensucikan hati dan sifat-sifat yang kotor tidak sesuai dengan agama para
jema’ahnya. Kholwatan itu sendiri berasal dari kata Kholwat yang mana artinya
adalah menyendiri mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan dzikir kepada
Allah SWT.
Akan
tetapi beliau dengan metode mengumpulkan beberapa orang sebagai tarbiyah atau didikan
kepada jama’ah nya agar terbiasa melaksanakan dzikir di rumahnya masing-masing,
juga ibadah-ibadah yang lain yang telah di kemas dalam susuanan acara dalam
kholwatan dan tahlil Akbar tersebut.yang mana amalan yang ada dalam acara
tersebut merupakan Dzikir kepada Allah melakasanakn sholat-sholat sunnah
berjamaah seperti sholat sunnah hajad,tasbih,witir dan dhuha, beliau mengkemas
kegiatan tersebut hanya bentuk terbiyah atau pendidikan kepada para jama’ah
nya.
Hal
yang paling utama dalam kegiatan kholwat tersebut adalah para jama’ah di tuntun
berdzikir kepada Allah yang di bimbing langsung para guru-guru mursyid yang ada
di dalam pondok pesantren raudlatul ulum II tersebut yaitu Oleh K.H. Ja’faris
Shodiq dan K.H.M. Yusqi Qosim beliau-beliau inilah yang melanjutkan perjuangan
ayahandanya K.H. Qosim Bukhori untuk menyebarkan syi’ar islam lewat thoriqot
An-naqsyabandiyeh.
Thoriqot
An-naqsyabandiyah ini merupakan salah satu thoreqot sufi yang memiliki cukup
banyak di indonesia, bahkan di bebagai daerah juga banyak pesantren-pesantren
yang pengasuhnya seorang Guru mursyid tareqot An-naqsyabandiyah salah satu nya
adalah pondok pesantren raudlatul ulum II Putukrejo, Gondanglegi Malang. Dan
ini di asuh oleh K.H Qosim Bukhori seoerang guru mursyid toreqot An-naqsyabandiyah
dan setelah beliau wafat pada tahun 2010 beliau juga melahirkan generasi yang
akan melanjutkan dan memperjuangkan perjalanan syi’ar beliau di penjuru wilayah
yang ada di Indonesia seperti Kalimatan dan Sumatra. Generasi tersebut adalah
putra-putranya yang langsunng dapat petunjuk dari Rasulullah SAW lewat
perantara K.H.Qosim Bukhori untuk melanjutkan perjuangan beliau, yang menjadi
Guru mursyid toriqot An-naqsyabandiyah yaitu K.H.Ja’faris Shodiq dan
K.H.Muhammad Yusqi Qosim. Beliau-beliau ini adalah penerus ayahanda nya
menyebarkan syi’ar islam mengajak orang-orang selalu berdzikir kepada Allah
dengan tareqot yang di anutnya yaitu tareqot An-naqsyabandiyah. Beliau ini
adalah sudah banyak wilayah dan daerah yang di telusuri untuk mengajak orang untuk
berdzikir kepada Allah SWT. Mereka rela meninggalkan keluarganya demi
kepentingan umat dan juga jama’ah nya yang juga ada di pelosok-pelosok daereh
yang ada indonesia. Sekarang beliau
sudah memiliki ribuan jama’ah yang ada di Kalimantan Barat, khususnya di
daerah Pontianak dan sekitarnya. Beliau setiap tahun menelusuri daerah daerah
tersebuut tidak lain dan tidak bukan hanya membimbing umat dan jama’ahnya agar
selalu mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT. Selain beliau membimbing
jama’ahnya agar menjadi orang yang slalu dzikir kepada Allah, beliau juga di
sela-sela nya mengisi pengajian dan memberi pengarahan mengajak orang agar
orang tersebut menjadi orang yang baik hati nya bersih dan tidak memiliki
sifat-sifat keji dalam hati para jama’ahnya. Sunggguh mulia beliau ini, semoga
selalu berada lindungan Allah SWT. Agar beliau-beliau tetep membimbing kita
menuju jalan yang benar dan menjadikan hidup kita cerah di dunia maupun
akhirat.
Sejarah
tareqat naqsyabandiyah ini adalah pertama kali muncul pada abad 14 M di
Turkistan. Pencetusnya benama Muhammad bin Muhammad Baha’udin Al- bukhori. Yang
kemudian mendapat gelar Syeh Naqsyaband. Dia di lahirkan pada tahun 618 H, atau
hidup di aatara 1317-1389 M.
Dari
bermacam-macamnya tariqot ada di dunia khususnya di Indonesia tentu di dalam
toriqot An-naqsyabandi ini ada beberpa aqidah dan keyakinan para tokoh-tokoh
guru mursyid toreqot An-nasyabandiyah yaitu perlu kita juga ketahui bagian
penting yang membedakan satu toreqot dengan toreqot yang lain adalah masalah
aqidah. Setiap tareqot-tareqot yang ada di indonesia khususnya tentu ada aqidah
dan ritual ibadah yang di anadalkan oleh mereka para guru-guru mursyid tareqot.
Beberapa aqidah dan keyakinan dalam tareqot An-naqsyabandiyah ini adalah.
Pertama,
tareqot An-naqsyabandiyah memiliki keyakinan bahwa pendiri pertama kali tareqot
ini adalah Abu Bakar As-syidiq. Karena
Abu Bakar As-syidik telah menagamalkan dzikir dan wirid Naqsyabandiyah, dengan
mengkarantina diri untuk berdzikir dan tidak putus hingga masuk subuh. Pada
saat Abu Bakar As-Syiddik mengakarantina atau memmencilkan diri untuk berdzikir
kepada Allah dengan wirit tareat an-naqsyabandiyah banyak orang yang mencium
bau daging panggang, kemudian Nabi Shollallahu alaihi wa sallam mengabarkan
bahwa bau yang daging panggang yang telah tercium banyak orang tersebut iyalah
bau hati nya Abu bakar As-syidik yang selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Kedua,
bahwa mereka berkeyakinan orang yang tidak mengikuti tareqot an-naqsyabandiyah
, dia berada dalam bahaya dalam agamanya. Dan dengan doktrin semacam ini bisa
dipastikan ada dalam setiap firqoh dan aliaran kepercayaan. Keyakinan seperti
ini sangat lah bagus dan pantas bagi pengikut tareqot an-naqsyabadiyah agar
mereka-mereka yakin bahwa toreqot yang anutnya itu akan benar-benar membuat
agama mereka baik dan tidak tersesat di jalan yang salah. Karena di antara
metode untuk mengikat pengikutnya adalah dengan memastikan bahwa merkalah yang
paling berhak dengan surga.
Ketiga,
pengikut naqsyabandiyah menyikapi para tokohnya yang sudah mati sebagaimana
ketika layaknya orang hidup. Mereka istighatsah di kuburan tokohnya, meminta
keputusan ke tokohnya, membaiat tokohnya yang sudah mati, bahkan menimba ilmu
dari mereka. semuanya biasa mereka lakukan di kuburan tokohnya.
Mereka
meyakini bahwa hubungan dengan Allah hanya bisa dilakukan melalui cara
mendekatkan diri kepada mereka. Media yang mereka gunakan adalah foto tokohnya,
atau membayangkan wajah tokohnya dalam imajinasi ketika mereka berdzikir kepada
Allah.
Dawuh
nya K.H.muhammad Yusqi Qosim pada saat beliau berpidato dalam kegiatan
Kholwatan dan tahlil akbar tersebut “bahwa kalau orang mau tinggi dan kuat iman
nya maka haruslah banyak-banyak berdzikir kepada Allah”
Karena
memamg dengan kita banyak dzkir kepada Allah iman kita akan bertambah tidak
gampang kita ternodai oleh hal-hal yang mencelakai kita di dunia dan di akhirat.
Dengan berdzikir hati kita akan bersih sifat-sifat kita juga akan bertambah
baik dengan bantuan guru-guru mursyid kita yang akan membimbing dalam hal sifat
kebatinan kita.
Jadi
di dalam toriqot lah kita bisa mempunyai guru yang selalu membimbing kita baik
itu lahir maupun batin. Guru mursyid juga bisa membimbing kita sampai akhir
hayat kita,karena jikalau seseorang sudah masuk dalam thoreqot salah satunya di
toriqot an-naqsyabandiyah dan dia selalu mengamalkannya apa yang ada dalam
wiridan naqsyabandiyah maka orang itu juga akan selalu di temani samapai ajal
menjemputnya, ketika dia menghadapi syakkrotul maut maka guru kita itu akan
hadir di hadapan kita membantu kita dzkir kepada Allah agar mati nya dia itu
mati dengan khusnul khotimah. Karena di thoriqat itu merupakan intipati
pelajaran ilmu tasawwuf yang mana dengannya seseorang itu dapat mensucikan dirinya
dari segala sifat-sifat yang keji dan menggantikan dengan sifat-sifat Akhlak
yang terpuji. Ia juga batin bagi syari’at yang mana dengannya seseorang itu
dapat memahami hakikat amalan-amalan sholeh di dalam agama islam. Ilmu thoriqot
juga merupakan suatu jalan yang khusus untuk menuju Ma’rifat dan haqiqoh Allah SWT. Ia termasuk ilmu
Mukasyafah dan merupakan ilmu batin, Ilmu Keruhanian dan Ilmu Mengenal Diri. Karena
Ilmu Keruhanian ini adalah bersumber dari Hadhrat Allah SWT yang di wahyukan
kepada Hadhrat Jibril ‘ Alaihissalam dan
di wahyukan kepada sekalian Nabi dan Rasul khususnya Para Ulul Azmi dan yang
paling khusus dan sempurna adalah kepada Hadhrat Baginda Nabi Besar, penghulu
sekalian makhluk, pemimpin dan penutup sekalian Nabi dan Rasul yakni baginda Nabi
Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Alihi
Wa Ashabihi Wasallam.
Kemudian ilmu ini dikurniakan secara khusus oleh
Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada dua
orang Sahabatnya yang unggul yaitu Hadhrat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq dan
Hadhrat Sayyidina ‘Ali Ibni Abi Talib Radhiyallahu ‘Anhuma. Melalui mereka
berdualah berkembangnya sekalian Silsilah Tariqat yang muktabar di atas muka
bumi sehingga ke hari ini.
Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu
‘Alaihi Wasallam juga mengurniakan Ilmu Keruhanian yang khas kepada Hadhrat
Salman Al-Farisi Radhiyallahu ‘Anhu.
Di zaman Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, seorang Tabi’in yang bernama Hadhrat Uwais
Al-Qarani Radhiyallahu ‘Anhu juga telah menerima limpahan Ilmu Keruhanian dari
Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam meskipun
dia berada dalam jarak yang jauh dan tidak pernah sampai ke Makkah dan Madinah
bertemu Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam,
sedangkan dia hidup pada suatu zaman yang sama dengan Hadhrat Baginda Nabi
Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Pada tahun 657 Masihi Hadhrat Uwais Al-Qarani
Radhiyallahu ‘Anhu Wa Rahmatullah ‘Alaih telah membangunkan suatu jalan Tariqat
yang mencapai ketinggian yang terkenal dengan Nisbat Uwaisiyah yang mana
seseorang itu boleh menerima limpahan Keruhanian dari Hadhrat Baginda Nabi
Muhammad Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dan sekelian Para Masyaikh
Akabirin meskipun pada jarak dan masa yang jauh.
pada zaman Hadhrat Baginda Nabi Muhammad Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, Hadhrat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq dan Hadhrat
Sayyidina ‘Ali Ibni Abi Talib Radhiyallahu ‘Anhuma telah menghidupkan
perhimpunan jemaah-jemaah di mana upacara Bai’ah dilakukan dan majlis-majlis zikir pun turut diadakan.
Tariqat menurut pengertian bahasa bererti jalan,
aliran, cara, garis, kedudukan tokoh terkemuka, keyakinan, mazhab, sistem
kepercayaan dan agama. Berasaskan tiga huruf iaitu huruf Ta, Ra dan Qaf. Ada
Masyaikh yang menyatakan bahawa huruf Ta bererti Taubat, Ra bererti Redha dan
Qaf bererti Qana’ah. Lafaz jamak bagi Tariqat ialah Taraiq atau Turuq yang bererti
tenunan dari bulu yang berukuran 4 hingga 8 hasta dan dipertautkan sehelai demi
sehelai. Tariqat juga bererti garisan pada sesuatu seperti garis-garis yang
terdapat pada telur dan menurut Al-Laits Rahmatullah ‘alaih, Tariqat ialah tiap
garis di atas tanah, atau pada jenis-jenis pakaian.
Dan sekarang
hanya ada beberapa saja ulama-ulam kita yang menganut thoriqot-thoriqat yang
ada, pada saat ini thoriqot yang ada dan penyebarannya paling luas yang ada di
Indonesia adalah Thoriqot An-Naqsyabandiyah yang mana salah satu nya sekarang
berada di daerah Malang yang saat ini terus berjuang menelusuri beberapa
wilayah yang ada di Indonesia demi tegaknya agama islam yang ada di Indonesia.
Semoga
para guru-guru mursyid thoriqot yang ada di indonesia selalu berada lindungan
Allah SWT. Di beri kekuatan untuk menyebarkan syi’ar islam.
Aamin,
aamiin, ya Rabbal Alamiin
Malang, 10 April 2016
Penulis
: Tobir
1 comment:
Hmm.... ini laporan yang detil sekali. well done, Tobir...
Post a Comment