-->
  • RAJIN SEDEKAH PANGKAL KAYA



    KENAPA HARUS BERSEDEKAH?
    Kita sering sekali mendengar kata-kata sedekah dari orang-orang yang ada di dekat kita, apakah kita tahu apa sih pengertian sedekah? Kenapa kita harus bersedekah?
    Nah untuk menjawab pertanyaan di atas mari kita pahami apa itu sedekah?. Istilah shodaqoh yang biasa nya kita sebut “sedekah”. Kata shodaqoh itu sendiri di ambil dari bahasa arab” SHODAQOH” yang artinya pemberian sesuatu kepada orang lain baik itu ke keluarga,teman-teman ataupun ke orang yang kurang mampu dengan benar-benar mengharap riddo Allah SWT. Dan tanpa mengharap apa-apa kepada orang yang diberi.  Jadi hal yang paling penting dalam sedekah adalah “pemberian” dan adanya ke ikhlasan. Dua hal ini harus ada dalam sedekah karena merupakan unsur yang paling penting. Jikalau di antara dua ini tidak ada maka sedekah akan sia-sia. Hanya ada unsur pemberi saja tidak ada unsur keikhlasan. Maka jika tidak ada unsur ke ikhlasan maka sedekah jadi tertolak dan tidak di nilai sebagai ibadah oleh Allah SWT .
    Dalam Al-Qur’an Juga ada makna yang terdalam tentang sedekah di Surat (Al- Baqorah : 264) yang artinya :
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)”(QS.Al-Baqorah : 264)
    Jadi sudah jelas dalam ayat di atas bahwa sedekah harus di sertai dengan adanya rasa ikhlas jika tidak ada rasa ikhlas hanya mencari ridho Allah saja, maka sedekah di anggap batal dan tidak akan mendapatkan pahala sama sekali.
    Nah kita sedikit banyak sudah tahu pengertian sedekah.
    Dan kenapa kita harus sedekah, karna sedekah salah satu bentuknya menambah rizki semakin melimpah ruah.
    Apakah kita tidak yakin kalau sedekah akan menambah rizki kita menjadi melimpah ruah. Maka dari itu  untuk bisa meyakini bahwa sedekah itu benar-benar akan menjadi rizki semakin bertambah,pertama sekali yang harus kita sadari bahwa rizki itu milik Allah SWT. Saat orang memperoleh rizki,maka rizki tersebut sesungguhnya datang atas pemberian Allah.
    Memang rizki yang diperoleh dari sedekah sekilas nampak tak rasional, tidak bisa di logikakan oleh akal karena memang rizki yang di peroleh oleh sedekah itu hutungan Allah bukan hutungan matemaika. Dalam hitungan matematika rizki yang sudah kita berikan kepada seseorang itu akan berkurang. Namun pembagian rizki yang diberikan kepada orang sedekah tidak menggunakan rumus matematika makannya secara alur logika kita tidak bisa menerima begitu saja. Akan tetapi pada kenyataannya bahwa sedekah itu akan menghasilkan uang yang semakin berlimpah. Karena itu janji Allah SWT yang ada di dalam Al-qur’an, maka dari itu untuk lebih jelasnya mari kita lihat janji Allah sendiri bahwa Dia pasti akan mengganti uang yang di sedekahkannya seseorang menjadi jumlah yang berlipat-lipat dari uang yang kita sedekahkan kepada orang lain.
    Salah satu ayat Al-qur’an yang menjelaskan janji Allah akan menjadikan sedekah bertambah itu ada di Surat Al-An’am ayat 160 Allah berfirman;
    Yang artinya :” Barang siapa yang membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak di beri pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiayah (QS. An’am : 160)
    Janji Allah dalam Al-qur’an sudah jelas,bahwa Allah akan membalas kebaikan satu menjadi sepuluh kebaikan. Jika Allah berjanji seperti itu atinya,jika kita bersedekah seribu kepada seseorang,maka Allah akan membalasnya sepuluh kali lipat hingga uang tersebut akan menjadi sepuluh ribu.
    Maka dari itu mari kita yakinkan akan janji Allah tersebut tentang masalah sedekah. Mari kita supaya akan lebih mantap hati kita tentang sedekah ada sebuah Hakiyat.
    Pada waktu itu Fatimah ra sedang sakit saiyyidi Ali ra sebagai seorang suami yang baik beliau menawarkan apa-apa yang di inginkan oleh Fatimah ra.
                “hai Fatimah apa yang kau inginkan ?” tanya sayyidina Ali
                jawab Fatimah “ Aku ingin buah delima,”siyyidina Ali
    Tercenunglah sayyidina Ali ra.mendengarnya,karena saat itu buah delima tergolong sangat mahal sekali oleh sayyidina Ali ra. Pada saat itu buah delima masih seharga sedirham akan tetapi meskipun seharga segitu menurut sayyidina Ali ra itu adalah mahal sekali baginya. Karena sayyidina Ali tidak mempunyai uang sama sekali pada waktu itu. Namun tetap senyum sayyidina Ali menanggapi permintaan Fatimah istrinya. Beliau segera berangkat untuk mencari buah delima yang di inginkan istrinya itu.
    Waktu itu sayyidina Ali ra agar tetap bisa membeli buah delima tersebut.beliau terpaksa harus meminjam uang kepada temannya. Setelah beliau meminjam uang sedirham kepada temannya itu. Sayyidina Ali ra. Langung menuju pasar dan pulang dengan membawa satu buah delima. Ketika Sayyidina Ali mendapatkan satu buah delima tersebut beliau membayangkan betapa hati Fatimah akan senang ketika melihat buah delima yang di bawanya. Dan pasti dalam waktu yang sangat dekat Fatimah akan sembuh dari penyakitnya. ”Bayangan sayyidina Ali ra pada waktu itu “
    Namun beliau belum sampek di rumahnya. Di tengah jalan sayyidina Ali ra betemu orang yang meringkuk di tepi jalan. Orang itu hanya diam mengamati lalu lalang orang yang lewat di depannya.
    Dalam hati Ali tergerak untuk menyapanya kepada orang itu,
    ”wahai bapak, apa yang engkau inginkan”. Tanya Sayyidina Ali ketika ketemu orang itu
    “Ali,aku sudah 5 hari di sini tapi tak ada seorangpun yang menyapaku,padahal aku ingin sekali buah delima”.Ujar bapak itu kepada sayyidina Ali dengan nada memelas.
    Sayyidina Ali terdiam sejenak mendengar ucapan bapak tersebut. Dalam hati beliau berfikir apabila buah delima ini di berikan kepada orang itu pasti Fatimah akan sedih. Saat itu Ali pun kebingungan antara harus memberi buah delima itu atau tidak.
    Setelah terdiam sejenak dan berfikir sayyidina Ali ra. Maka akhirnya beliau membagi dua buah delima itu,yang satu nya untuk laki-liki itu dan yang satu nya di bawa pulang diberikan kepada istri tercintanya yang terbaring sakit di rumahnya sayyidana Fatimah.
    Pulanglah sayyidina Ali,ketika sampai di rumahnya tentu saja Fatimah heran melihat Ali pulang membawa buah delima yang hanya tinggal separuh. Ali menceritakan dengan jujur pertemuan beliau ketika waktu perjalanan pulang bahwa ada seorang laki-laki yang juga menginginkan buah delima. Saat itu bergetar hati sayyidina Ali ra. Takut istrinya marah, Namun istri beliau Fatimah sama sekali tidak marah. Bahkan istrinya itu memeluk beliau dengan kasih sayang seraya mengucapkan”jangn sedih suamiku,ketika engkau bercerita bahwa engkau memberikan buah delima kepada orang itu,saat itu hatiku merasa puas, dan entah saja tiba-tiba keinginanku akan buah delima itu hilang begitu saja”. Ujar Fatimah kepada suaminya Ali. Maka Ali pun lega mendengar penuturan sang istrinya itu.
    Tak lama setelah itu terdengarlah ketukan pintu,ternyata yang datang itu ialah Salman Al-Farisi yang ingin bertamu kepada sayyidina Ali. Ia membawa nampan yang tertutup. Ketika Ali melihatnya di dalam nampan yang tertutup tersebut ternyata isinya adalah 9 buah delima.
    Ali pun bertanya ketika Salman membawa buah delima tersebut.
    “dari mana buah delima ini Salman”.Tanya Ali
    “dari Allah swt,di salurkan lewat Rasul swt”. Mendengar jawaban Salman tiba-tiba sayyidina Ali memperotes.
    “Salman jika buah delima ini dari Allah SWT, maka jumlahnya akan 10 bukan 9”. Ujar Ali kepada Salman dengan nada keras.
    Salman Al-farisi pun tersenyum dan akhirnya mengeluarkan buah delima yang di sembunyikannnya.
    “Hai Ali, demi Allah aku hanya menggodamu”. Ujar Salman kepada Ali.
    Yang menjadi pertaannyaa besar dalam hikayat tersebut,bagaimana beliau tahu bahwa buah delima yang di bawa oleh Salman itu berjumlah sepuluh.?
    Sayyidina Ali ra, sesungguhnya tahu banwa Allah sendiri telah berfirman siapapun yang berbuat satu kebaikan maka Allah akan membalas kebaikan itu  dengan sepuluh kali lipatnya. Dan Ali pun sangat yakin sekali akan janji Allah dalam ayat itu. Maka pada saat itu beliau menyedekahkan kepada  orang yang membutuhkannya, dalam hati beliau yakin bahwa Allah akan membalas dan menggatinya buah delima yang telah di berikan itu dengan sepuluh kali lipatnya. Dan janji itu benar-benar dan betul-betul terbukti.
    Dengan adanya hikayat yang nyata ini mudah-mudahn kita bertambah yakin akan janji Allah yang ada di dalam A-qur’an satu kebaikan akan di balas dan di ganti sepuluh kali lipatnya. Kisah nyata yang di alami oleh sayyidina Ali ra itu merupakan sebuah contoh yang kongkrit bahwa sedekah benar-benar akan menghasilkan sepuluh kali lipat dari harta yang kita keluarkan.
    Semoga dengan adanya artikel ini kita slalu akan bersedekah dari sebagian harta yang kita miliki. Mari bersedekah lah kalau ingin harta yang kita punya menghasilkan yang lebih banyak karena rajin bersedekah merupakan pangkal kaya.

    Penulis : Tobir
  • You might also like

    1 comment:

    Anonymous said...

    Muhammad Tobir, blogmu masuk radarku. Kamu harus rajin nulis. Saya akan pantau...

Populer Tahun ini

Populer Minggu ini

Populer Bulan ini

Video Terpopuler

Artikel Pilihan

Renungan Penyejuk Jiwa

Renungan Penyejuk Jiwa
Birda Bimbel

Iklan

Notification

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan